-->

Ketika Beda Jadi Petaka Chapter VII

Chapter VII

Untuk logika yang pertama saya ambil contoh begini kita melakuan amal sholeh seperti shalat puasa jakat ,ibadah haji atau ibada ibadah lain yang diridhoi oleh alloh ,maka ibadah tersebut di takdir kan oleh alloh sekalogus di ridhoi olehnya dan hasil akhirnya adalah menghasil kan ibadah dan pahala
  Untu logika yang nomor dua saya akan ambil contoh begini misalkan kita melakukan perbuatan perbuatan maksiat seperti mencori ,berjina atau pekerjaan lainya yang dilarang oleh aloh ..,perbuatan tersebut adalah benar terjadi  karena takdir tuhan namun alloh tidak meridhoinya jadi simpulnya untuk logika yang nomor dua adalah benar terjadi karena takdir tuhan tapi tuhan tidak meridhoinya maka hasilnya siksa tuha atau adjab dan adjab identik dengan analogi tidak baik dan tidak baik apabila dianilogikan pada angka adalah negatip

Untuk  logika nomor tiga sebentar saya berpikir dan minum kopi dulu soalnya rada rada susah mencari contohnya ,,si sok bijak berhenti sejenak untuk minum kopi dan menyalakan sebatang rokok kemudian dia melanjutkan perkataanya .
 .. oke untuk logika yang ketiga saya akan becerita seperti ini mungkin kita masih mengingat cerita mengenai kan an putranya nabi luth as ..sebenarnya kan an ditakdirka  oleh tuhan untuk mengakui ajaran nabi luth as berarti logika perkalianya adalah negatip tapi tapi aloh tidak meridhoi keimananya kan an tersebut dan akhirnya kan an tidak beriman dan celaka jadi logika perkaliannya adalah negatip andai saja kan an mau beriman pasti akan selamat tapi pada kenyataanya kanan tidak beriman dan tidak menuruti perintah ayahnya yaitu nabi luth maka pada akhirnya dia celaka maka logika  perkalian matematikanya adalah negatip( - ).
 Untuk logika yang ke empat saya mempunyai dua persi untuk menganalogikannya .
  Persi yang pertama logikanya seperti ini  tidak di takdirkan ( -) dan tidak diridhoi ( -) seperti imanya abu bakar asidik , tuhan tidak menakdirkan abu bakar tidak beriman dan juga tuhan tidak meridhoi abu bakar apabila tidak beriman maka pada kenyataanya abu bakar  beriman dan dia selamat berarti logi perkalian matematikanya adalah positip ( + )
Persi yang kedua adalah begini saya akan menanalogikan seperti ini misal kan ada dua orang perampok mau merampuk sebuah bank  dan keduanya berhasil dalam misi perampokannya tersebut berarti logikanya adalah orang yang merampok dan  perbuatan merampoknya adalah keduanya sama sama perbuatan yang tidak benar akan tetapi dia sukses tapi sukses dalam artian yang baik  ,tidak benar dengan yang tidak benar maka hasilnya adalah benar mengenai ketidak benaran ..
Bagaimana  bingung? 
  Sebenarnya sama saya juga masih bingung karena kalau kita masih mau beroikir lagi sebenarnya logikanya tidak tuntas  ‘
 Apa yang tidak tuntas itu ?
  Coba kita pikir kan lagi kenapa variabel – x - = - dan ke empat variabel yang saya sebutkan tadi mesti seperti itu sedangkan variabel x = 2 x3 = 6 pasti  kita di buat tambah bingung kenapa mesti seperti itu .
Mudah mudahhan suatu saat saya bisa menemukan ilmunya untuk menjelaskan kebuntuan pemikiran saya yang seperti  itu
Karena saya meyakini bahwa yang namanya otak manusia pasti tidak selalu monoton hanya dalam satu pemikiran  .
Kita ambil saja sebuah contoh dari sebuah literatur  contoh ini saya ambil dari sebuah buku pilsapat karya  pauz noor akan tetapi ini bukanlah contoh yang mempunyai kaitannya dengan ilmu pilsapat  tapi ini adalah contoh mengenai ilmu pisika .
Saya tidak bermaksud bahwa cerita saya ada relevansi dengan tema yang saya ambil tapi ini hanya untu sekedar pengetahuan saja dan memberikan penegasan bahwa otak ataupun pemikiran manusia tidak monoton .
Bodoh ,dungu mungkin kalian pernah mendengar mengenai aristoteles ..dari sekian banyaknya pemikiran yang di bahas oleh aristoteles saya akan membahas pemikiran aristoteles mengenai permasalahan waktu .menurut pemikirannya bahwa yang dinamakan waktu adalah mutlak  menurutnyabahwa diantara dua peristiwa yang di ukur berdasarkan selang waktu dan tidak mendua maka waktu yang di hasilkan keduanya adalah sama asal kan jenis ukuran waktu yang digunakan keduanya adalah sama dan dalam keadaan kondisi yang baik mengenai alat yang di gunakan untuk mengukur waktu tersebut  ,maksudnya adalah antara wanktu dan dan ruang adalah dua sisi yang mempunyai wilayah sendiri sendiri .saya ambil contoh begini jarak antara cikamuning dan  cineam misalkan adalah katakanlah delapan kilo meter  maka hasilnya akan tetap sama apakah itu di ukurnya dengan menggunakan kendaraan ataupu dengan hanya jalan kaki saja ,  tapi yang membedakan adalah watu tempuh yang di gunakan antara yang mengunakan kendaraan dengan yang hanya mengandalkan jalan kaki saja ..
 Saya pikir pasti semuanya pasti akan setuju karena sangat masuk akal . 
Dan sampai saat sekarang pun logika tersebut masih relevan .
Tapi seiring dengan berkembang nya ilmu pengetahuan ternyata pendapatnya aristo juga ada yang membantahnya  . pendapat aristoteles tersebut di bantah oleh seorang ilmuan juga yang saya katakan mempunyai level yang sama dengan aristoteles tapi pada jaman yang jauh berbeda  ,ilmuan tersebut bernama albert einsten ,dan ia bisa dikatakan ilmuan kekinian di banding aristoteles ,einsten pun membenarkan pendapat dan logika berpikir yang di kemukakan oleh aristoteles ,, akan tetapi menuru t pendapatnya hanyalah sebatas gerak yang lambat lain hal nya dengan mengikut sertakan cahaya maka menurutnya kita akan menemukan di mensi lain yaitu ruang dan watu yang saling terpisah .  sebenarnya saya bermasud lagi untu menceritakan cerita selanjutnya yaitu mengenai konsep  lubang hitam tapi saya pikir belum siap karena  dikwatirkan kita tidak sanggup mendengar dan memaknainya dan semakin liar otak kita mengembara kearea keateisan .

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

"Filsafat adalah sebuah seni berfikir, ketika kalian sudah bosan berfilsafat, kalian sudah tak punya tujuan, ketika kalian sudah tak punya tujuan, berhentilah kalian hidup"