-->

Ketika Beda Jadi Petaka Chapter XI

Chapter XI
 
Dari kisah kisah diatas saya mencoba untuk mencari sebuah kesimpulan berdasarkan sudut pandang saya pribadi munkin kita akan sedikit terhenyak bahwa dari sesuatu hal yang bersipat sesederhana itu ternyata menyimpan persoalan lain  yang rumit untuk di pecahkan  ..jadi saya berpendapat daripada kita susah berpikiran sesuatu hal yang sudah jelas biasa dilakukan dengan terus berpikir rumit mencari hakekat sebab dan akibat .., sesuatu yang biasa kita lakukan itu yaitu tidur jangan lah terlalu dalam kita memaknainainya dan terus mencari sebab akar permasalahannya
Tapi jadikan lah alasan untuk bersukur dan hanya sebagai kebutuhan dasar bagi umat manusia .
Intinya saya Cuma mau mencoba mengajak pembaca supaya bisa menerapkan pola hidup sederhana dalam seluruh aspek kehidupan termasuk didalam berpikir.  Senada dengan pernyataan gus mus dalam ceramah nya yang mengambil tema gerakan hidup sederhana dalam seluruh aspek , term,asuk di dalam beragama , dalam ceramahnya ia mengatakan bahwa segala sesuatu yang sipat berlebihan bukanlah hal yang baik kalau di ibaratkan makanan apabila di makan terlalu kenyang berlebihan bukannya manpaat yang didapatkan tetapi sebaliknya justru bisa menjadikan racun dalam tubuh kita  ..
Umpama nya kita merasa diri kita yang paling benar karena merasa mendapatkan sumber dan reperensi yang jelas dan sempurna sebagai contoh kita anada akan shalat shubuh dan ternyata imamnya tidak kunut maka anda pun tidak jadi bermakmum terhadap imam tersebut karena imam tersebut beda dengan kita yang selalu terbisa melakukan doa kun ut dalam shalat shubuh  .
  Mungkin kita lupa bahwa dalam sipat alloh yang ditulis sembilan piluh sembilan atau lebih kita kenal dengan nama asmaul husna ada salasatu sipat , sipat itu. bernama asykur  ,banyak ulama yang menurut gus mus salah dalam mengartikan nama ini  , banyak ulama yang mengatakan atau mengartikan kata asyakur denagan arti bahwa alloh itu maha bersyukur  ..,
Kemudian gusmus membantah mengenai pengartian seperti itu menurutnya aloh tidak memerlukan sesuatu hal untuk tempatnya mengucapkan terimakasih  .. walaupun  seluruh dunia kafir sekalipun maka alloh tidak akan hilang sipat ketuhanannya  , menurut nya arti nama asyakur adalah bahwa aloh itu mempunyai sipat yang maha menerima ,. Jadi aloh mempunyai sipat yang selalu menerima apapun yang dilakukan hambanya selama tidak ada maksud dari hambanya tersebut untuk menentang terhadap perintah aloh tersebut seperti yang telah dilakukan oleh syetan sehingga syetan terhempas dari syurga . alloh tidak akan mempermasalah apakah kiblat kita kemana , ? apakah kita doa kunut atau tidak karena bagi alloh yang terpenting adalah niat dan i tikad yang ada di hati setiap hamba hambanya , , karena percuma apabila umpanya kita sholat di mesjid dengan pormat yang sudah pas seratus persen menghadap kiblat tapi hatinya mempunyai pormat seratus persen ingin di puli calon mertua  ,lebaik baik kita sholat dengan pormat berbalik dari kiblat tapi karena ketidak tahuan tapi hatinya mempunyai pormat seratus persen menghadap alloh.. itulah yang alloh sukai.

Jadi sekali lagi saya katakan maksud utama tulisan ini, dari sudut pandang sebagai  penulis mencoba dan menggajak kepada semua untuk belajar berpikir mengandalkan hati bukan berpikir menggunakan otak dan pemuas nafsu belaka, ,,merasa nikmat apabila ada yang terluka dan bertolak dada apabila merasa dirinya sedang berada di jalan yang benar yang sedikit lagi akan mencapai  sorga ...silahkan pikirkan sediri
   Tanpa terasa malam pun telah larut sudah sekitar empat jam si sok  bijak duduk di depan komputer bututnya ..sambil melonggarkan otot ototnya yang pegal akibat duduk terlalu lama si sok bijak pun tersenyum menertawakan dirinya sendiri kemudian  dalam hatinya  berbisik apa ada orang yang membaca tulisanku ini ...kemudian dia pun melengos ketempat tidur karena sudah tidak kuat lagi matanya menahan kantuk.
 



Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

"Filsafat adalah sebuah seni berfikir, ketika kalian sudah bosan berfilsafat, kalian sudah tak punya tujuan, ketika kalian sudah tak punya tujuan, berhentilah kalian hidup"